Saturday, November 26, 2022

KEKERASAN ORANG TUA PADA ANAK MENINGKAT DI MASA PANDEMI, APA SAJA DAMPAK UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI?


Fenomena aksi kekerasan dalam keluarga akhir-akhir ini banyak dibicarakan menunjukan bahwa kasus ini sedang dibicarakan oleh beberapa media massa, terutama kasus kekerasan pada anak yang semakin meningkat dari tahun ke tahun terlebih pada masa pandemi, banyak orang tua yang work from home atau bekerja dari rumah dan masalah ekonomi yang semakin sulit pada masa pandemi menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan pada anak. Mengutip dari Webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanya Eka Santi menyampaikan seluruh pihak harus ikut memastikan pengasuhan orangtua atau keluarganya sendiri dalam situasi pandemi Covid-19 ini.  “Jika melihat data SIMFONI PPA, kasus kekerasan anak semakin meningkat. Ini berarti masih banyak pihak yang belum paham akan pentingnya pengasuhan. Melalui acara ini kita dapat memahami tugas untuk memberikan pengasuhan dalam keluarga sehingga hak anak dapat terpenuhi, terwujudnya kesejahteraan berkelanjutan, ada status hukum yang jelas dan tidak hanya memenuhi materi tetapi juga kasih sayang bagi anak. Ini semua dilakukan demi kepentingan terbaik bagi anak terutama pada masa pandemi ini,”  https://www.kemenpppa.go.id/  . Kekerasan dalam keluarga itu sendiri adalah segala bentuk perusakan fisik, seksual ataupun emosional oleh anggota keluarga. Berbagai bentuk kekerasan dalam suatu keluarga merupakan suatu tindakan yang melanggar hukum. 

Apa saja faktor penyebab orang tua melakukan kekerasan pada anak? Keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung, mencari ketenangan serta penuh kasih sayang terkadang bisa menjadi pelampiasan kekerasan pada anak baik secara verbal maupun non-verbal.Kesadaran orang tua terhadap dampak negatif dari kekerasan masih sangat rendah Faktor penyebab terjadinya kekerasan karena minimnya pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak, pendidikan dasar pada anak khususnya saat masih usia dini, tradisi kekerasan, permasalahan ekonomi, keinginan yang tidak sesuai seperti orang tua yang mempunyai anak yang cacat fisik ataupun mental sehingga membutuhkan perhatian yang lebih dari orang tuanya, hingga masalah psikologis trauma masa kecil tumbuh dengan metode disiplin yang keras cenderung akan menimbulkan emosional yang tidak terkendali juga bisa menjadi faktor penyebab,

Bagaimana bentuk kekerasan pada anak? Kekerasan pada anak tidak selalu meninggalkan bekas secara fisik saja tapi juga luka batin yang diderita korban, Kekerasan pada anak tidak selalu melalui tindakan yang dilakukan terhadap anak bisa juga dalam bentuk kelalaian hingga mengakibatkan anak dalam situasi bahaya. Kekerasan orang tua terhadap anak meliputi kekerasan fisik yang dilakukan sengaja maupun tidak sengaja seperti memukul, mencubit, mendorong, memukul-mukul tubuh anak, menjambak rambut, bahkan melempar dengan barang. Kekerasan seksual seperti penyiksaan dan penganiayaan. Kekerasan psikologis dan emosional juga tidak luput dari kebiasaan orang tua seperti memarahi, membentak, menggertak, mengancam, mempermalukan anak, mencemooh bahkan menghina dengan kata-kata kasar, terlebih seringnya orang tua membandingkan anaknya dengan anak orang lain yang menurutnya lebih baik daripada anaknya sendiri. Hal ini akan mempengaruhi fisik dan mental anak karena anak pada usia emas sepatutnya mendapatkan pengasuhan terbaik serta kasih sayang penuh dari orang tuanya dan lingkungan sekitar. 

Apa dampak yang ditimbulkan kekerasan terhadap anak? Tindakan kekerasan yang dilakukan terus menerus dapat berakibat fatal bagi perkembangan anak, kekerasan fisik memiliki dampak yang nyata terlihat oleh mata seperti memar, berdarah, patah tulang hingga menghilangkan nyawa. Penurunan moral, tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, kurangnya rasa empati, cemas berlebihan, cenderung tidak ramah, penakut dan menutup diri bahkan sampai depresi adalah dampak dari kekerasan psikososial yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosional anak. Kekerasan seksual yang dialami akan memeberikan trauma berkepanjangan bagi anak, menjadi penyendiri, tidak percaya diri dan selalu merasa bersalah karena kekerasan seksual yang dialaminya.

Kesimpulannya adalah kekerasan terhadap anak cenderung meningkat dari tahun ke tahun meskipun angka pastinya tidak diketahui, kekerasan ini terjadi di seluruh daerah di Indonesia terutama di desa, kurangnya pengetahuan tentang kekerasan dan pendidikan untuk anak, dampak yang ditimbulkan juga beragam dan pasti sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak yang masih dalam masa pertumbuhan, anak yang hidup di lingkungan keras tentu pertumbuhannya berbeda dengan anak yang hidup di lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang. tindakan kekerasan terhadap anak berkaitan dengan tingkah laku seseorang yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.Peran orang tua pada proses pertumbuhan anak usia emas tentulah sangat penting karena tujuan pendidikan dalam keluarga adalah sebagai peletak dasar pendidikan moral, sosial, akhlak, kepribadian, serta kecerdasan emosional anak. Pentingnya orang tua mengetahui dampak negatif kekerasan pada anak yang dapat membekas sampai masa yang akan datang, perlunya perubahan pola pikir bahwa anggapan mendidik anak dengan metode kekerasan anak dapat mendisiplinkan dan mencerdaskan anak yang dipercayai sebagian besar orang tua itu salah terlebih sampai melibatkan kekerasan fisik, orang tua harus bisa membedakan antara tegas dan tindakan kekerasan baik verbal maupun fisik.  Sebagian besar seseorang yang melakukan kekerasan seksual juga pernah mengalami hal serupa pada masa lalunya, sehingga mengakibatkan trauma yang mendalam bahkan sampai ada dorongan untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain untuk melampiaskan rasa dendam yang disimpan selama ini.Perlakuan kasar pada anak yang melukai psikonya sangat berpengaruh pada perkembangan anak terlebih jika anak sering mendengar orang tuanya berteriak, berteriak, memerahi bahkan membentaknya mental anak pasti akan terganggu saja bisa menyebabkan anak murung, penakut, merasa sendiri dan tidak disayangi, mudah marah sampai meniru laki -laki-laki kasar yang diucapkan orang tuanya, proses belajar anak juga pasti terganggu, anak menjadi kasar terhadap orang lain dan kehilangan gairah untuk hidup dan yang paling parah anak akan depresi bahkan nekat melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain. Untuk itu kekerasan pada anak harus dihindarkan dengan cara orang tua memperhatikan anak dan melakukan pendekatan pada anak,agar anak merasakan kenyamanan di lingkungan hidupnya.

KEKERASAN ORANG TUA PADA ANAK MENINGKAT DI MASA PANDEMI, APA SAJA DAMPAK UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI?

Fenomena aksi kekerasan dalam keluarga akhir-akhir ini banyak dibicarakan menunjukan bahwa kasus ini sedang dibicarakan oleh beberapa media...